Surat untuk Fia
Fia dan Fira . Itulah nama mereka berdua. Sepasang anak perempuan yang manis, elok parasnya serta tingkah lakunya. Mereka sudah berteman dari sejak kecil, dari sejak mereka duduk di taman kanak-kanak tepatnya. Hingga sekarang mereka sudah duduk di bangku SMA. Rumah mereka berdekatan . Rumah Fia hanya berjarak 5 rumah dari rumah Fia. Dan orangtua mereka berdua pun sangat dekat.
Tapi akhir-akhir ini Fia merasa aneh dengan kelakuan Fira. Fira lebih banyak terdiam dan mukannya pucat . Fira sangat berbeda dari ia yang dulu . Dulu dia adalah anak yang periang serta cerewet. Tapi ia sekarang berubah. Ia enggan bermain-main dengan Fia lagi, bahkan untuk keluar rumah saja ia enggan. Mukannya selalu tampak pucat di pagi hari. Dan ia enggan menjawab semua pertanyaan yang Fia lontarkan. Hingga suatu pagi mereka berdua bertemu di kantin sekolah.
“woy fir, lagi apa luu ? kok sombong bangeet dah semalem ? ,” tanya fia
“Enggak ah fi, gua tadi lagi makan aja, semalam aku ga enak badan, jadi aku pulang di luan, maaf ya fi”,jawabnya.
“serius lu? Akhir-akhir ini lu aneh deh fir, muka lu pucet mulu, elu kenapa ? elu sakit fir?” tanyanya
“gak kok fi, gua baik-baik aja, cuma kecapean aja mungkin, gua di luan ya fi, “ sahutnya seraya pergi
“hati-hati fir, entar pulang bareng yaaa,” teriak fia.
“yaaa..,” sahutnya dengan suara samar-samar
“Ah, itu si fira ada-ada aja deh, jangan-jangan dia bohong lagi kalo dia semalam ga enak badan? , ah tapi fira ga mungkin bohongin gua,”sahut fia
Lalu fia menempati meja yang di gunakan oleh fira tadi . Betapa terkejutnya fira ketika dia melihat ada tertinggal sebuah saputangan di meja itu . Dan sapu tangan itu berlumuran darah, dan di ujung sapu tangan itu di sulamkan nama “Fira Gerdemy”. Fia ingat benar dengan sapu tangan ini. Karena dulu mereka membuat sapu tangan ini bersama-sama. Ini adalah sapu tangan buatan fia yang di berikan kepada fira. Dan sebaliknya, fira juga memberikan sapu tangan buatannya pada fia
“Hah? Fira Gerdemy? Ini kan fira? Ini kan saputangan yang dulu kita buat, waktu kita masih umur 6 tahun? Kok bisa ada di sini? Kok berlumuran darah gini ? pasti tadi si Fira lupa bawa saputangan ini.”, kata Fia dalam hati
“Ah, aku harus pergi ngejar fira, ada apa dengan lu fir ? kenapa elu jadi gini ?” kata fia seraya berlari menuju kelas Fira.
Di sepanjang perjalanan fia menangis. Ia berlari sekencang-kencangnya. Ia ingin mendapatkan penjelasan dari Fira. Ia khawatir dengan Fira, sahabat serta teman bermaiinya dari kecil , Hingga akhirnya fia sampai di kelas Fira. Tanpa basa-basi Fia langsung masuk ke kelas tersebut.
“Fira, Fira Gerdemy, Fira mana ?,” tanyanya pada ketua kelas X7, kelas di mana fira berada.
“tuh di pojok, yang lagi tiduran , emang ada apa fi? Histeris banget elu kayanya ? “,sahut Davi, ketua kelas X7.
“Ada urusan penting Dav, diluan ya gua,”, sahut fia
Fia berlari menyusuri tempat di mana fira sedang tertidur. Ia membangunkan fira. Hingga akhirnya fira kesal karena tidurnya terganggu. Dan akhirnya ia pun terbangun.
“Fir, banguun lu, ada yang mau gua tanyain sama elu. “.kata fia
“ada apa sih fia? Ganggu tidur gua aja lu, elu maau bilang apa ? “ . kata fira
“Ini, sapu tangan ini, apa maskdunya ? ini punya elu kan? Gua tau banget ini punya lu fir, soalnya gua yang buat saputangan ini buat elu. Kenapa di sapu tangan ini penuh darah gini fir ? elu kenaapa Fir?” kata fia dengan cemas
‘kok, bisa sapu tangan ini ada di elu? Sini, sini. Gua ga apaapa fi, ini kemarin gua….gua…”. kata fira dengan terbata-bata.
“Elu kenapa? Jawab fi, jujur lu.” Sahut fia dengan tegas
“Kemarin gua… tangan gua kesayat pisau, jadi berdarah gitu, jadi gua lap pake ini fi, serius deh gua.” Kata fira
“masa kena pisau darahnya sebanyak ini fir? Jangan bohong deh lu? Mana buktinya tangan lu yang kena pisau? Ga ada kan ..? lu bohong kan ? “ kata fia dengan nada ragu.
“ Engga fi, sumpah deh, ya gua kan kena pisau nya udah satu minggu yang lalu, jadi udah ga ada bekasnya lagi. Gua ga mungkin bohongin elu fi,”kata fira seraya meyakinkan fia.
“serius lu? Fir, jangan bohongin gua ya..gua khawatir sama elu, elu ga apa-apa kan ? “ Tanya fia
“gua gak apa-apa fi, udah noh lu pergi. Udah bel . Entar elu telat lagi.”kata fira
“iyaiya, gua cabut dulu ya fir, daaah.”, kata fia sambil meninggalkan fira
Fira kaget. Kenapa dia bisa meninggalkan sapu tangan ini di meja kantin tadi. Untung saja fia tak curiga. Dan untung saja fira berhasil membohongi fia.
Bel pulang pun sudah berdentang. Pertanda sekarang saatnya mereka untuk pulang. Dan hari ini mereka janji untuk pulang bersama-sama. Fira sudah sampai diluan di gerbang, tapi ia belum melihat fia.
“huh, si fia nya mana sih? Lama beneer tuh anak,” repet fira dalam hati.
“woy fir, elu udah lama ya nungguin gua? Maaf ya gua telat, tadi gua sesak buang air kecil, hehe, yuk pulaang.” Sahut fia
“Dasar lu beser, ayo cepetan ,” kata fira.
Di sepanjang perjalanan mereka berdua saling bercanda dan mentertawakan orang. Seperti biasa , Fia selalu berhasil membuat Fira tertawa. Dan fira tak pintar melucun seperti fia. Itulah mereka, saling melengkapi. Hingga tiba-tiba Fia berkata.
“Eh fir, gak terasa ya, besok elu udah ulangtahun. Besok kan tanggal 26 Nofember tuh. Asik deh. Elu ngerayain di mana fir? “, Tanya fia.
“Di rumah aja fi, tapi yang gua undang cuma elu aja ya, gua males ngundang temen-teman yang lain. Entar makanan gua pada habis semua.”, kata Fira
“pelit amaat lu fir, yaudah, besok jam 7 sore gua datang ke rumah elu ya,”, kata fia
“iya fia, jangan lupa lu. Eh fi, gua minta maaf ya kalo gua ada salah. Maafin gua ya fia, “, sahut fira
“lah? Elu kenapa kok tiba-tiba minta maaf ke gua fir? Memangnya elu salah apa? Gua baik-baik aja tuh sama elu,”, sahut fia
“gak apapapa fi, gua kan antisipasi,”sahut fira
“terserah deeeeh, haha”, kata fia sambil tertawa.
Sepanjang perjalanan menuju rumah, fira dan fia masih tetap bercanda. Hingga akhirnya mereka sampai di rumah masing-masing. Dan Fia sampai di luan di rumah.
“Ma, tadi Fira bilang dia bakalan buat pesta ulangtahun di rumahnya ma, entar ,malam jam 7 , tapi yang di undang cuma aku doang ma, kok aneh ya ? “ sahutku
“Aneh apanya sih sayang? Wajarlah kalau dia cuma undang kamu, kan kamu sahabatnya dari kecil,”,sahut mama
“iya yah ma, ah aku mandi dulu ya ma..” sahut fia
Sepanjang sore menjelang malam ini tak ada yang aneh, seperti layaknya orang yang hendak menghadiri pesta ulang tahun, fia mandi, berdandan dan menyiapakan hadiah kesukaan fira, yaitu boneka babi berwarna pink. Dan akhirnya jam menujukkan teapt jam 7 malam. Inilah saatnya fia untuk pergi ke rumah fira menghadiri pesta ulangtahunnya.Fia pun bergegas pergi ke rumah fia.
“maa, aku pergi dulu ya, bye mama ..” kata fia
“iya sayang, hati-hati ya.”sahut mama
Setelah berpamitan buru-buru fia berlari menuju ke rumah fira. Rumah fira tampak sunyi, jelas saja, yang di undang kan hanya fia seorang.
“Fira,,firrr…ini gua fia.” Teriak fia sambil mengetuk pintu rumah fira
“Iya fi, sabar lu,”, kata fira
“Lah, cantik bener elu fia, yuk masuk, kita ngobrol dan makan-makan di luar aja ya, di pinggir kolam berenang,” sahut fira
“sip deh fir, gua mah yang penting banyak makanannya,” kata fia
“uh, dasar lu gentong,” kata fira seraya berjalan bersama fia menuju kolam.
Mereka berjalan menuju kolam berenang yang di sekitarnya telah di sediakan beraneka ragam makanan .
Bersambung..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar